Banyak hal yang mempengaruhi seseorang berputus asa, diantaranya:
Merasa sudah berusaha maksimal dan sempurna.
- Benarkah Anda sudah maksimal dan sempurna berusaha? Cobalah cermati langkah demi langkah yang telah Anda lakukan sebelumnya. Redakan amarah Anda saat mengidentiikasi langkah-langkah yang telah Anda lakukan. Mengapa? Jika Anda mengidentifikasi apa yang telah Anda lakukan, Anda masih marah, Anda masih kecewa, Anda tidak akan obyektif menilai diri sendiri. Dan Anda tidak akan mampu mengevaluasi diri. Ketidakmampuan mengevaluasi diri menyebabkan Anda tidak akan beranjak dari keputusasaan.
Pesimis
- Pesimis muncul karena “fakta dan logika berbicara”. Anda bersandar pada fakta tentang hel-hal negatif, akibat buruk, dan kegagalan yang ada. Ini akan menjadi alasan bagi Anda, bahwa berpikir negatif itu wajar sebab fakta berbicara. Selain fakta, Anda pun akan mengatakan bahwa secara logika juga memang demikian, bahwa selalu ada hal negatif dan peluang kegagalan dibalik sesuatu. Pernahkan Anda mencoba berpikir sebaliknya, dengan sudut pandang positif?
- Pemikiran positif, atau optimis akan mendorong Anda terus bergerak, hasil bukan urusan Anda. Yang penting Anda terus berusaha dengan baik. Aura positif dalam diri Anda karena optimisme Anda, akan menarik hal-hal positif lainnya.
Menutup Diri
- Seseorang yang cenderung menutup diri akan semakin sulit secara obyektif mengevaluasi diri, cenderung tidak bersedia menerima kritik orang lain. Kritik dan saran orang lain dianggap serangan kepada dirinya dan akhirnya ia benar-benar menutup diri. Ketertutupan akan menghalangi asa Anda.
Menyalahkan Orang Lain
- Menyalahkan orang atas kegagalan yang Anda alami hanya akan memperburuk keadaan, meski didalamnya mungkin ada keterlibatan orang lain atas kegagalan yang Anda alami. Pernahkan Anda berpikir bahwa Anda pun mungkin menjadi penyebab kegagalan orang lain? Jadi, jangan menyalahkan orang lain, karena setiap orang punya cerita sendiri-sendiri dan masing-masing akan menanggung konsekuensinya sendiri-sendiri. Ketersinggungan peristiwa hanyalah jalan kejadian itu terjadi.
Benang merah dari itu semua adalah kurangnya prasangka baik pada diri sendiri. Cobalah meningkatkan prasangka baik terhadap diri sendiri. Tanamkan bahwa Anda pasti bisa, kalaupun belum juga berhasil, itu hanya keberhasilan yang tertunda dan Anda memperoleh kebaikan lain dari tertundanya keberhasilan yang Anda harapkan. Insya Allah.
Ah..... mulai yok meraih minpi dengan ini Menembus Impian
No comments:
Post a Comment