Semua Orang Bisa Sukses, Apapun Latar Belakangnya

PUREGANIC PARFUM photo Facebook-20140901-094537_zps76e6ccad.jpg

Wednesday, April 10, 2013

Sesal Diambang Keputusasaan

Oh.... Tuhan......

Barangkali ini skenarioMu untuk membersihkan salah dan dosaku di masa lampau. Masa-masa itu sungguh kelam. Aku sungguh malu kepadaMu. Malu untuk memohon ampun apalah lagi malu untuk meminta kepadaMu.

Masa-masa itu ku tak peduli halal haram apa yang aku peroleh dan aku makan. Uang begitu bergelimang, begitu mudah kudapat. Kusangka bisa bergembira dengan limpahan harta. Kusangka orang-orang yang selalu menemaniku adalah teman setia. Iya mereka selalu ada di sekelilingku saat kuminta mereka clubbing dari satu tempat ke tempat lain. Minuman? Ah... sudah biasa. Mabok sudah sehari-hari. Dorongan untuk memuaskan apa mau tubuh begitu kuat. Turuti dan turuti saja naluri ini.

Dari hari ke hari tiada luput dari petualangan. Petualangan yang kusangka membawa kepada keabadian. Kebahagiaan abadi. Ku tak ingat sudah berapa banyak perempuan yang kusakiti. Noda? Ah.. itu bagian dari petualanganku. Tak sedikit yang membelaku saat kubermasalah.

Sampai saat itu datang...

Menjelang subuh sekembali dari club terfavorit di kotaku, masih ada sisa mabuk, kubawa mobil sendiri. Kepala terasa sangat berat, namun aku yakin masih bisa membawa mobil kesayanganku yang kuperoleh setelah memenangkan proyek besar di salah satu institusi Pemerintah, setelah melalui proses dan persaingan yang melelahkan dan mengorbankan tak sedikit modal untuk itu.

Antara sadar dan tidak aku tetap mengendari mobil kesayanganku, sekonyong-konyong truk pengangkut pasir nyelonong didepanku. Aku ingat, saat itu aku berusaha maksimal menginjak rem kuat-kuat, namun entah mengapa, justru mobilku melaju makin kencang,,,,dan......... duuuarrrrr!!! Tabarakanpun tak terhindarkan.

Aku hanya ingat stir mobilku menghantam kuat dadaku, kaki terasa ngilu. Kemudian... semua gelap....

Sayup-sayup terdengar suara adzan saat aku tersadar yang entah berapa jam, berapa hari. Kulihat kanan kiriku, kulihat tubuhku masih terbalut perban, satu kakiku diikat dan ditinggikan dari posisiku berbaring.

Ya Tuhanku......

Oh..... dua kakiku sama sekali tidak bisa kugerakkan. Rasa nyeri di dada makin menjadi. Panas makin menyeruak dalam rongga dada. Sesak.....sesak sekali... Kupikir dicabut nyawa saat itu lebih baik, daripada menanggung sakit tiada terperi dan cacat seumur hidup. Sehari setelah kusadarkan diri kutunggu teman-teman yang biasa bersamaku, hari ketiga ku masih menunggu, seminggu, dua minggu, sebulan. Tidak ada satupun yang muncul. Sakit rasanya... betapa mereka tak pedulikan aku yang telah baik pada mereka. Ingin marah, tapi ke siapa?

Tagihan rumah sakitpun seperti tiada berhenti. Mengalir menggerogoti sisa hartaku. Mobil kujual, rumah kulepas... Tak terasa air mata menitik membasahi mukaku yang baru dilepas perbannya.

Terima kasih Tuhanku......

Saturday, April 6, 2013

Jalan kebaikan selalu terasa lebih berat.

Mengapa jalan kebaikan selalu terasa lebih berat?
Anda mungkin sering mengalami rasa berat saat akan melakukan perbuatan baik. Entah memberi kepada peminta-minta, saudara yang membutuhkan pertolongan, rekan kerja yang butuh advice Anda. 

Rasa berat itu muncul begitu saja. Sebaliknya saat Anda melakukan kesenangan Anda, rasa berat seperti itu tidak muncul.

Sesungguhnya munculnya rasa berat terkait dengan olah pikiran yang muncul karena Anda tidak memperoleh benefit atas kebaikan yang Anda lakukan. Tidak ada manfaat langsung, manfaat seketika pada diri Anda.

Hal lainnya, pembiasaan. Pembiasaan perbuatan baik akan mengurangi rasa berat saat Anda melakukannya. Anda ingat kan, saat Anda mengubah pola bangun tidur dari sebelumnya Anda terbiasa bangun tidur siang menjadi bangun lebih awal. Perjuangan berat tuk mengubahnya.

Saat Anda sudah terbiasa dengan pola bangun tidur baru, bangun lebih awal, Anda tidak lagi merasa berat.

Guys, yakinlah kebaikan yang Anda lakukan akan kembali kepada Anda dalam bentuk kebaikan lainnya. Anda akan merasa bahagia bisa menyenangkan orang lain. Jiwa Anda tenang. Ketenangan jiwa menjadikan Anda lebih obyektif menyusun langkah kehidupan Anda.

Wednesday, April 3, 2013

Sepuluh Cara Meningkatkan Kehidupan Anda

Anda tentu ingin meningkatkan kualitas hidup Anda, baik untuk kehidupan ini maupun kehidupan mendatang. Iya, saya ingin? But how?

Steve Pilkington - seorang konsuler terapi di Amerika Serikat, memberikan beberapa tips yang bisa meningkatkan kehidupan Anda.


Refleksikan Penghargaan Tertinggi Bagi Diri Anda

Seimbangkan berbagai hal yang menjadi unggulan diri Anda dengan tujuan kehidupan yang telah direncanakan. Tujuan-tujuan ini harus mengekspresikan diri dan apa saja dari diri Anda yang sangat dicintai. Keinginan terdalam untuk mengisi hidup akan datang, saat nilai-nilai yang Anda punyai bisa seimbang dengan tujuan yang hendak diraih.

Ciptakanlah Lingkungan Yang Akan Mendukung

Berhentilah “melawan” arah angin. Saat mencoba melakukan perubahan dalam diri, ciptakanlah lingkungan yang memungkinkan Anda untuk melangkah ke depan, Lingkungan-lingkungan ini misalnya, lingkungan yang lebih intelektual, lebih religius, lebih memotivasi, lebih menginspirasi dan lainnya - segala sesuatu yang ada dalam hidup adalah lingkungan Anda. Pergunakanlah lingkungan tersebut secara bijaksana, atau cobalah untuk menciptakan lingkungan yang lebih baru lagi

Tetap Berhubungan Dengan Komunitas

Komunitas kita mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan dan menunjang kita (bukan saja sebuah komunitas dalam bentuk fisik semata). Berhubungan dengan komunitas memungkinkan kita menjadi salah satu bagian yang lebih besar dari diri kita sendiri

Kenali Dan Gunakanlah Tubuh

Berolah raga, makan dengan tepat dan mendapatkan cukup tidur, akan menjaga diri dan tubuh dengan baik - lagi pula, tubuh ini merupakan satu-satunya yang kita miliki secara harafiah. Cobalah untuk mencapai impian tubuh yang bisa digapai

Jangan Takut Menanggung Risiko

Saat berada diakhir perjalanan hidup, sangat diyakini kalau penyesalan terbesar seseorang adalah saat kita tidak berani menanggung risiko. Jika kita sudah begitu terikat dengan apa yang kita lakukan, hal yang sama akan datang setiap waktu sehingga tidak mungkin kita menghindari risiko di depan. Hadapi risiko itu dan jadikanlah sebagai pengalaman.

Hadapi Kegagalan Sebagai Hal Yang Baik

Kegagalan sebenarnya bukanlah benarbenar kegagalan, kecuali kalau ternyata kita juga gagal dalam mengambil hikmahnya. Segeralah berbenah diri, ini akan membantu Anda untuk menghadapi berbagai halangan untuk meraih kesuksesan. Analisa dan belajarlah dari berbagai hal yang telah Anda coba namun belum mencapai kesuksesan

Jalanilah Hidup Dengan Penuh Kekuatan

Apakah yang membuat Anda berbeda dengan orang lain? Apa yang menjadi keahlian Anda? Tidak banyak orang di dunia ini, bisa mendapatkan berbagai bakat dan kemampuan seperti yang Anda miliki. Simpanlah waktu untuk lebih memperkaya dan meningkatkan kekuatan ini, sehingga Anda bisa melakukan yang terbaik

Jangan Mati Sebelum Mencapai Harapan

Banyak orang punya banyak keinginan dalam hidupnya, tapi kita juga lebih banyak menyerah oleh rasa takut yang menyerang. Berbagilah harapan tentang sesuatu yang sangat Anda idamkan, dengan orang-orang sekitar Anda. Harapan Anda adalah musik Anda, jangan pernah meninggal sebelum Anda memilikinya

Atasi Ketakutan

Ketakutan selalu berada dalam diri kita kapan saja, sehingga membuat kita mundur melakukan sesuatu. Hadapi dan perangilah ketakutan ini dengan melakukan tindakan yang memang harus Anda lakukan. Mengatasi ketakutan yang ada dan pengalaman akan menumbuhkan impian yang lebih besar dari yang Anda duga sebelumnya

Hiduplah Untuk Masa Datang

Saat ini merupakan satu-satunya waktu yang kita miliki secara nyata. Hari kemarin sudah lenyap selamanya dan esok belum tentu datang untuk kita. Jangan pernah menyia-nyiakan hidup yang sangat berarti ini, dengan selalu melihat ke belakang atau terlalu berpikir ke depan. Hiduplah untuk saat ini dan gunakanlah untuk mendapatkan pengalaman yang sangat berarti dalam kehidupan Anda saat ini.

Sumber tulisan Majalah Lisa

Menghadapi Orang Tua Yang Cerewet dan Keras Kepala


Anda yang masih memiliki orang tua, bersyukurlah! Anda masih diberi kesempatan untuk mengurusnya dan insya Allah justru bermanfaat untuk Anda sendiri. Sering yang dibayangkan adalah kerepotan mengurusnya, karena sebagian sifat mereka menjadi seperti anak-anak lagi, selain fisiknya memang sudah melemah. Kadang menjengkelkan, ya.. Namun ini adalah ladang kesabaran Anda. tentu Anda ingin lulus dari ujian ini kan? Berikut ulasan terkait dengan orang tua yang lanjut usia. Semoga bermanfaat.


Seseorang dikatakan berusia lanjut ketika sudah masuk usia 60 tahun ke atas dan merupakan salah satu fase yang harus dilalui oleh seseorang. Saat memasuki fase ini terjadi penurunan sistem tubuh dan juga fungsi kognitifnya.

"Orang tua yang makin cerewet dan keras kepala kadang membuat bingung, mau dilawan tapi itu orangtua sendiri, kalau tidak dilawan bikin sakit hati. Untuk mengatasinya anggota keluarga sebaiknya yang lebih mengalah dan berusaha beradaptasi dengan kondisi orang tua tersebut," ujar Dr Petrin Redayani LS, SpKJ dalam diskusi klinik KBR68H, di RSCM Jakarta, Selasa (11/1/2011).

Dr Petrin menuturkan lansia merupakan salah satu fase yang krisis, karena pada saat itu terjadi perubahan fisik (otot melemah dan lambat berpikir), perubahan emosional yang terkadang menjadi lebih sensitif, serta menjadi kurang aktif (tadinya bekerja sekarang sudah pensiun).

"Sedangkan penurunan fungsi kognitif seperti pikun bisa dilatih atau dicegah dengan cara tetap aktif, sering bersosialisasi, berkomunikasi, tidak membatasi kegiatan dan membiarkannya melakukan hal-hal yang dia senangi. Bagi lansia yang namanya teman adalah sesuatu yang sangat penting," ungkap dokter dari divisi geriatri departemen psikiatri FKUI-RSCM.

dr Arya Govinda Rooesheroe, SpPD, FINASIM dari divisi geriatri departemen penyakit dalam FKUI-RSCM menuturkan masalah lain yang dihadapi seiring bertambahnya usia adalah otot menjadi mudah kaku, sering bermasalah dengan tulang (keropos atau pengapuran) dan rentan terhadap berbagai penyakit.

"Dampaknya adalah menerima berbagai pengobatan atau terapi. Tapi harus hati-hati karena fungsi ginjal lansia sudah tidak optimal, kalau terlalu banyak obat atau berlebihan bisa menjadi tidak tepat guna atau meracuni," ujar dr Arya.

Sementara itu menurut dr Wanarani Aries, SpRM terapi pengobatan untuk lansia didasarkan pada tatakelola berbasis risiko, yaitu:

  • Risiko jatuh, orang yang lanjut usia lebih rentan terjatuh dibandingkan dengan orang dewasa muda.
  • Risiko malnutrisi, lansia rentan mengalami kekurangan gizi, terutama jika ia sulit atau tidak mau makan yang bisa menyebabkan tubuh lemas dan kesadaran menurun.
  • Risiko mistreatment, saat terapi ada berbagai obat yang harus dikonsumsi lansia padahal ginjal sudah tidak optimal dan berisiko meracuni tubuh.
  • Tatakelola penelantaran lansia, penelantaran disini bisa dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja karena ketidaktahuan keluarga.


"Lansia mirip dengan pasien anak dan bukanlah orang dewasa yang tua. Untuk itu tidak bisa menyamaratakan setiap lansia, karena perawatannya sangat bersifat individual," ungkap dr Arya.

Meski demikian karakter orang tua yang sulit dipahami ini bisa dipersiapkan sejak seseorang masih remaja atau dewasa muda yaitu dengan melakukan komunikasi yang baik dengan keluarga dan sosial.

Dr Petrin dan dr Arya memberikan beberapa tips yang harus dipersiapkan untuk meningkatkan kualitas hidup orang tua atau lansia, yaitu:

  • Melakukan olahraga atau aktivitas jasmani yang rutin, misalnya dengan senam bersama (untuk melatih koordinasi) atau berjalan-jalan.
  • Program makan yang diatur, menyesuaikan komposisi makan dengan aktivitas dan kegiatan agar tidak berlebihan yang bisa memicu kegemukan (menjadi faktor risiko berbagai penyakit) dan juga tidak kekurangan.
  • Melakukan pemeriksaan berkala sejak berusia 40 tahun, terutama jika memiliki faktor risiko penyakit tertentu dari keluarganya.
  • Tetap melakukan aktivitas sosial, hal ini tidak hanya menguntungkan fisik tapi juga mental, seperti menimbulkan rasa gembira dan merangsang stimulus otak.
  • Menyadari bahwa lansia adalah fase yang harus dihadapi, sehingga seseorang lebih bisa menerima perubahan hidupnya serta mendekatkan antara realitas yang ada dengan harapan yang dimiliki.
  • Melakukan komunikasi inter generasi dan juga dengan tetangga atau sosial, ajaklah orang tua mengobrol dan mengenang masa lalu adalah hal yang sangat indah.
Sumber: arsip www.detik.com

Ketika Keraguan Menghampirimu

Pernahkah Anda dalam kondisi keraguan yang mendalam diiringi kekhawatiran atas keputusan yang akan Anda ambil sementara akal pikiran Anda bicara yang sebaliknya?

Ya, peristiwa ini tentu tidak mengenakan.

Sesungguhnya keraguan itu muncul karena Anda tidak yakin tentang apapun yang akan terjadi pastilah baik buat Anda. Atau karena Anda tidak bisa memprioritaskan keputusan yang harus Anda buat.

Berikut tips untuk menghilangkan keraguan Anda:

Pahami keputusan yang hendak Anda buat.

Lakukan telaah atas langkah yang akan Anda buat, bandingkan dengan alternatif keputusan lain. Dengan memahami keputusan yang akan Anda buat termasuk mempertimbangkan efek-efek yang mungkin terjadi akan mengurangi keraguan Anda.

Buat skala prioritas

Anda membuat daftar urutan tindakan yang harus Anda ambil, identifikasi mana yang paling mendesak dan mana yang menempati urutan berikutnya juga akan membantu mengurangi keraguan Anda sekaligus menghindari Anda menyesal di belakang hari.

Pelihara prasangka baik

Ya, keraguan juga salah satu sebabnya karena Anda tidak percaya, Anda berprasangka bahwa Anda akan salah mengambil keputusan.
Bagaimana Anda memelihara prasangka baik? Sadarilah bahwa setiap kejadian pasti sesuai rencanaNya. Kita ini hanya lakon yang menjalaninya dan tentu saja tiap kejadian pastilah atas ijinNya.

So, selama Anda memahami persoalan yang Anda hadapi dan telah menetapkan skala prioritas serta tetap berprasangka baik atas persoalan apapun yang Anda hadapi, insya Allah keraguan itu akan berguguran.

Salam...

Tuesday, April 2, 2013

Belajar dari Blind Man

Kemarin saat naik travel "X" Bandung - Jakarta, kebagian tempat duduk di tengah. Sebenarnya tidak ada peristiwa yang luar biasa karena para penumpang lain menghabiskan waktu dengan tidur, bbm-an, internetan, sms atau menelepon, namun sedikit menarik perhatian adalah penumpang tepat disebelah kanan gue (posisi gue paling kiri dekat pintu keluar tengah).

Hampir sepanjang perjalanan gue dengar penumpang ini (cowo) menelepon seseorang atau menerima telepon seseorang, sambil merem (menutup mata) dan mengaktifkan phone-nya dengan mode suara termasuk saat pencet tuts phone-nya.

Sambil menutup mata? Gue penasaran dengan caranya menelepon yang lain dari biasanya. Gue cermati lagi, subhanallah, ternyata dia buta. Pantesan dia mengaktifkan phone-nya dengan mode suara. Sama sekali dia tidak merasakan kesulitan dengan caranya menelepon. Dengan tombol querty pada hapenya mempermudah dia bertelepon ria.

Sebenarnya gue tidak tertarik dengan materi pembicaraannya, tapi bagaimana lagi? Jelas terdengar karena dia ada di sebelah gue. Yang gue makin takjub dia bukan ngobrol asal haha hihi, namun dia obrolin tentang bisnisnya, bahkan terdengar sesekali menasihati lawan bicaranya.

Keterbatasan tidak menghalangi untuk terus moving forward.

Monday, April 1, 2013

Bagaimana bangkit dari keterpurukan dan dari masa sulit?

Berikut kutipan dari mbak Dini Shanti (founder dan moderator dari beberapa milis online).



"Saya adalah ibu rumah tangga dengan dua anak yang beranjak besar saat ini. Diantara semua kesibukan saya membesarkan mereka dan keengganan saya untuk berkantor dikota Jakarta yang macet ini, saya adalah Founder dan Moderator beberapa milis yang berkaitan dengan dunia bisnis online, juga owner dari beberapa layanan penyedia jasa lengkap yang berhubungan dengan dunia bisnis online.

Tahun 2006 yang lalu bersama Nadia, saya mendirikan dan membangun d'BC Network -- yang ternyata menjawab semua kebutuhan bisa tinggal di rumah bersama kedua anak saya dan tetap menghasilkan uang jutaan.

Kenapa saya berani bilang begitu? Karena saya sempat mengalami masa-masa dimana saya tidak tau bagaimana harus membeli makanan untuk anak-anak saya kecuali dengan berhutang. Saya sempat mengalami masa-masa dimana kasur pun saya tidak punya... Apa yang saya dapatkan sekarang adalah sesuatu yang melebihi ekspektasi saya saat dulu memulai d'BC Network. Dari yang hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari menjadi sesuatu yang luar biasa indah mengetahui masa depan kedua anak saya tidak perlu saya khawatirkan lagi."

Ingin tahu lengkapnya? Klik link berikut ya: Semua Bisa Sukses di Oriflame